KEBUDAYAAN SEKOLAH DI JEPANG Oleh : Ririt Rachma Miranti, S.Pd
Setiap tempat pasti memiliki berbagai macam kebudayaan yang berbeda-beda. Mulai dari kebudayaan dari adat istiadat, pakaian, kesenian bahkan juga kebudayaan yang berupa kebiasaan. Kebiasaan yang ada disetiap daerah tersebut bisa berupa kebudaaan yang positif dan unik. Seperti halnya kebudayaan di Jepang yang memiliki banyak hal yang bisa dipelajari oleh masyarakat Indonesia. Berikut beberapa kebudayaan Jepang yang bisa diterapkan oleh orang Indonesia terutama untuk pelajar.
- Murid Dilarang Pacaran
Sekolah di Jepang punya aturan ketat yang melarang murid mereka berpacaran. Hal ini dikarenakan system pendidikan di Jepang menginginkan para siswa hanya fokus pada kegiatan pembelajaran. Oleh karena itu, banyak sekolah terpisah khusus hanya untuk laki-laki saja atau perempuan saja. Jika ketahuan menjalin hubungan dengan siswa lain, siap-siap saja ditegur keras atau bahkan dikeluarkan dari sekolah. Contoh kisah dari sekolah Horikoshi High School pada tahun 2021, mengeluarkan seorang murid yang ketahuan berpacaran, padahal siswa tersebut hanya tinggal beberapa bulan menuju kelulusan.
- Tak Ada Guru Pengganti
Jika di sekolah Indonesia ada yang namanya guru piket, dia bertugas menggantikan guru pelajaran yang sakit atau berhalangan hadir di kelas. Namun, hal yang sama takkan bisa ditemukan di Jepang. Jika sewaktu-waktu ada guru yang berhalangan hadir, kelas akan tetap berjalan dan murid belajar tanpa guru. Tentu saja meski belajar mandiri, suasana akan tetap tenang dan tidak gaduh karena mereka sangat disiplin.
- Budaya Kesopanan
Pada zaman sekarang budaya sopan memang harus kembali digencarkan terutama di kalangan para anak muda. Di Jepang kebudayaan kesopanan masih dijunjung tinggi hal ini dilaksanakan sebagai upaya untuk memajukan bangsa dan negara, budaya sopan adalah cerminan baik dari kepribadian bangsa. Budaya kesopanan yang masih berlaku di Jepang diantaranya:
– Selalu gunakan kata tolong, terima kasih, dan maaf.
– Berbicara dengan halus dan sopan kepada siapapun.
– Tidak mudah terpancing emosi, menghindari kata-kata kasar dan umpatan baik di media sosial maupun di kehidupan nyata.
– Mengucapkan permisi ketika melewati orang yang lebih tua.
– Membudayakan tersenyum dan ramah kepada setiap orang.
– Meminta ijin untuk duduk di kursi kepada orang di sekitar sebelum duduk di kursi tersebut.
- Harus Habiskan Makan Siang
Kebanyakan sekolah di Jepang tidak memiliki kantin, food court atau cafertaria, namun pihak sekolah sudah menyiapkan makan siang sendiri dan semua siswa makan makanan yang sama di sebuah ruangan khusus yang sudah disediaka. Selain itu setiap orang wajib menghabiskan makan siangnya. Tidak peduli setidak suka apa ia dengan menu yang disajikan Meskipun begitu, mayoritas siswa sekolah di Jepang membawa bekal sendiri dari rumah yang berupa bento.
- Murid sebagai Janitor (petugas kebersihan)
Seperti yang diketahui orang Jepang dikenal sebagai pribadi yang disiplin. Kedisiplinan orang Jepang tecermin saat mereka berada di lingkungan salah satunya di sekolah. Hal tersebut dapat tergambar dengan kabiasaan menjaga kebersihan kelas. Alih-alih menggaji orang sebagai janitor, setiap murid dan guru punya tanggung jawab khusus untuk menjaga kebersihan sekolahnya.
Seperti halnya kita yang memiliki tugas piket kelas, setiap hari murid dan guru punya tugas tambahan berupa menyapu, mengepel lantai kelas, menghapus papan tulis, membersihkan toilet, dan lain sebagainya. Hal ini dilakukan demi menanamkan sikap disiplin dan tanggung jawab sejak dini.
Sumber:
https://ilmupedia.co.id/articles/fakta-sekolah-di-jepang/full
https://japanesestation.com/news/buzz-from-japan/