BULLYING Oleh : Dewi Ayu T., S.Pd.
Bullying dapat dikatakan sebagai penindasan, yang dimana dilakukan dengan sengaja oleh satu orang atau sekelompok orang yang lebih kuat atau lebih berkuasa kepada seseorang yang lebih lemah dengan tujuan menyakiti dan dilakukan secara terus menerus. Bentuk Bullying berupa verbal, fisik, maupun psikologis yang dapat menyebabkan korban merasa tertekan, trauma, dan tak berdaya. Seseorang yang pernah mengalami bullying atau menjadi korban bullying akan mengalami berbagai masalah Kesehatan, baik secara fisik maupun mental. Masalah mental yang didapatkan antara lain : depresi, kegelisahan dan masalah tidur yang mungkin akan terbawa hingga dewasa.
Bullying bisa terjadi dilingkungan mana saja antara lain : lingkungan sekolah, kampus, tempat kerja, dunia maya, dan lingkungan masyarakat. Bullying yang masih kurang diperhatikan atau masih kurang penangananya yaitu di lingkungan sekolah, padahal bullying di sekolah dapat menyebabkan dampak yang serius dan berkepanjangan. Dalam kasus bullying anak sekolah secara tidak langsung tampak seperti bercandaan biasa khas anak – anak sekolah atau remaja. Ejek – ejekan dan olok – olokan merupakan bullying verbal yang sering dianggap biasa bagi orang dewasa, tetapi itu merupakan dampak serius untuk psikis dan emosional yang dialami anak dan jauh lebih menyakitkan. Bullying verbal ketika dibiarkan dan tidak cepat ditangani akan meningkat menjadi bullying fisik. Bullying fisik berawal dari emosi pelaku hingga bisa mencederai korban dengan tindakan seperti menendang, menampar, menyikut dan lain sebagainya.
Seseorang atau sekelompok pelaku bullying akan cepat melupakan dan merasa tidak bersalah dikarenakan dia mengangap hal tersebut sepele dan bercandaan tetapi korban akan sulit melupakan dan korban akan menderita setiap teringat dengan kejadian tersebut. Tidak hanya dengan verbal dan fisik untuk saat ini tanpa sadar sering dilakukan di media sosial. Media sosial merupakan salah satu pengaruh terpenting saat ini, satu hal buruk dilakukan maka akan mengiring opini buruk bagi orang lain. Apalagi penggunaan media sosial yang saat ini banyak digunakan oleh anak sekolah, media sosial bisa menjadi hal berbahaya ketika salah penggunaan. Dimana mereka dengan mudah mengatakan sesuatu tanpa memikirkan dampak yang dilakukan. Mereka hanya berfikir bahwa itu untuk bersenang-senang tetapi belum bisa berfikir dewasa akan dampaknya. Bahwa satu hal buruk dilakukan untuk bercandaan bisa menjadikan korban menjadi terpuruk.
Peran orang tua dan guru dalam memantau anak saat ini harus lebih diperhatikan, dan lebih sigap dalam pemberitahuan hal yang baik dan buruk dalam memperlakukan seseorang, orang tua dan guru harus bisa menjadi seseorang yang bisa diajak bicara dan bercerita oleh anak. Pelaku harus dikasih pengarahan dengan lebih baik bahwa apa permasalahan yang sedang terjadi sebenarnya dan diberikan arahan untuk kegiatan hal positif agar tidak menjadikan orang lain sasarannya. Dan untuk korban apabila orang tua dan guru bisa saling bercerita maka akan lebih cepat penanganannya. Serta dalam menggunakan media sosial anak diberitahukan untuk menggunakan media sosial dengan baik dan bijak, seperti apa hal yang harus mereka lakukan dan dampak seperti apa apabila mereka salah dalam menggunakan media sosial.